Wednesday, September 17, 2014

Daun yang Gugur

Sewaktu saya ke Makassar baru-baru ini saya seperti biasa menyempatkan waktu untuk bersama-sama dengan Amdan. Setelah bermain di Timezone, kami pulang mengendarai bentor, becak motor yang menurut Amdan lebih enak dibanding naik taxi. Apalagi taxi yang stand by di sisi timur Mall Panakukang, memang sudah banyak yang tua dan bau di dalamnya agak kurang nyaman.



"Kasihan yah ummi, daun-daun yang gugur". Memang lagi musimnya, menjelang musim hujan panasnya cuaca mungkin membuat daun-daun berguguran.
"iya nak, tapi daun-daun yang masih di pohon itu berterima kasih kepada mereka", jawabku

"Kenapa ummi?" sahutnya penuh tanda tanya

"Daun yang gugur itu memang sengaja mengorbankan dirinya untuk yang lain bisa selamat, kalau tidak ada yang gugur, pohonnya bisa mati, semua mati".
"Sama seperti adek, sekarang adek juga berkorban untuk menjadi manfaat bagi yang orang lain."

Mukanya menampakkan raut kebingungan

"Adek kan sekarang belajar keras, tidak seperti anak-anak seusia adek. Mereka bermain bebas, makan semaunya, bersama dengan orang tua, dan lain lain yang adek pikir kenapa adek tidak bisa lakukan itu. Itu karena adek sudah berkorban, untuk anak-anak lain. Mujahadah, jauh dari orang tua, makan seadanya itu pengorbanan nak", jawabku menjelaskan

"Oh.. pantasan ada daun yang masih hijau yang jatuh juga ummi." katanya

"Iya nak, tapi jika mereka jatuh dan tidak bermanfaat itu jadi akan sia-sia. Makanya adek harus belajar keras supaya pengorbanannya gak sia-sia," dan dia pun terdiam

Semoga pelajaran sekilah mengenai daun gugur ini bisa menetap di hati Amdan

"Ummi kirim surat ke kakak isinya sama yah tentang daun yang gugur?," tanya Amdan.

Saya tertawa...
"Gak nak, ummi kirim surat yang isinya cemilan yang ummi kirim harus dimasukkan di toples biar tidak melempem"

Dan kami pun tertawa :))



Friday, September 05, 2014

Nyusul Kakak

Setelah liburan sepertinya sudah hal yang lumrah berpikir tentang sekolah lagi. Kakak sudah  balik ke Temboro di Pondok Al-Fatah, sementara Amdan harus kembali ke Makassar lanjut ke Pondok Yasin.
Untuk usia Amdan sebenarnya sudah harus masuk SLTP, tetapi ustad yang selama ini mendampingi masih ingin Amdan dibawah bimbingan dia, katanya Amdan masih terlalu kecil.

Awalnya saya pernah mengungkapkan keinginan saya untuk menggabungkan mereka di Temboro. Tetapi dengan alasan tersebut ditambah dengan pendapat abinya yang menyatakan di Temboro sudah terlalu banyak orang gak akan ada yang bisa memperhatikan. Saya menyerah..

Baru-baru ini saya malah dihubungi oleh ustad Bilal, ustad Amdan yang sudah seperti ayah sendiri baginya. Dia sepertinya harus dikirim ke Sri Petaling Malaysia untuk mengajar di sana. Dia minta izin untuk mengajak Amdan ke sana. Saya sih tidak pernah masalah jika anak-anak saya belajar jauh. Selama masih dalam pengawasan dan masih terjangkau. Malaysia kan tidak jauh dari Jakarta. Namun Amdan sendiri ragu-ragu demikian juga abinya.

Setelah kita berdiskusi akhirnya diputuskan Amdan untuk ke Temboro saja, yang mana itu adalah usulan saya sejak awal. Segala persiapan sedang dilakukan sekarang walaupun sudah agak terlambat.
Dalam hal ini segala sesuatu memang sudah diatur, kita hanya perlu meluruskan niat, meminta ridho dan petunjuk Allah untuk arah yang harus kita tempuh. Jangan pernah putus berusaha pikirkan semua kemungkinan, jika jalannya sudah ditentukan tak mungkin pula kita menolak.

Amdan dan Jihad dimana pun kalian berada tetap menuntut ilmu yang banyak nak. Bertemu dengan berbagai macam karakter orang dan penyesuaian itu juga ilmu. Belajar menghargai dan hikmad kepada sesama. Semangat yah nak!

Monday, August 01, 2011

Ucapan adalah doa

"Ummi, hati-hati berbicara.. Ucapan adalah doa."

Begitu kata amdan ketika jalan-jalan dari rumah ke alfa midi dimana saat itu saya melihat penjual tahu tek tek sepi pengunjung

Biasanya jika bukan bulan puasa, rata-rata lebih dari 2 motor terparkir di sana yang pengendaranya asyik menikmati sajian khas tahu dan bumbu kacang tersebut.

Kenapa nak? Tanyaku menyambung pernyataannya.
"Tadi kan ummi bilang sunyi, kasihan penjual tahu tek teknya kalau tidak ada pelanggan"

Oh.. Itu toh maksudnya.
Dengan bermaksud untuk menanamkan hakikat kalimat bahwa ucapan adalah doa akhirnya saya "meralat" ucapanku.
"Semoga langganannya banyak" ucapku sambil sebelumnya berucap astaghfirullah karena ucapan yang terlanjur tadi.

Amdan kelihatan senang saya berucap demikian. "Begitu dong ummi, biar penjualnya bisa senang" :)
Iyye' .. Insya Allah nak

Setelah kami membeli beberapa keperluan, kami pun berjalan pulang ke rumah kembali.

"Itu, ummi.. Betulkan.. Doanya terkabul", ucap Amdan setelah melihat sudah ada sekitar 4 orang yang makan di sana.

Hehehe.. Iyye' nak.
Semoga Amdan selalu menjaga lisannya karena ucapan adalah doa.
Begitu pun saya dan semua yang membaca cerita ini
Insya Allah

Saturday, March 19, 2011

Jualan Pin


Beberapa hari ini, ade dan kakak ikut dengan mamie untuk mengurus persiapan acara amal bencana tsunami Jepang. Karena keseringan ikut akhirnya tahu juga sedikit-sedikit tentang yang hal hal dipersiapkan.

Salah satunya yaitu penjualan pin amal yang dibagikan kepada panitia untuk dijualkan.
Mamie dapat 20 pcs, dan per pcs nya dijual 10 ribu. Mamie sebenarnya dah kepikiran mau jual di kantor dan di teman2 mamie tetapi tiba2 muncul keinginan untuk melibatkan anak-anak

Yah.. bukan amdan kalau gak ada hitung-hitungannya, akhirnya mamie janjikan kalau bisa ngejual 1 pin mamie akan kasih seribu untuk uang jajan. Dia menyambut dengan semangat, beda sekali dengan kakak yang kelihatan tidak tertarik. Malah sempat ditanyakan, kalau ade bisa jual pin seribu berarti mamie harus ngasih 1jt, katanya.
Wadoh.. kalo sudah gitu banyaknya ampun deh... gak bisa dikasih insentif lagi :D

Semalam bertemu dg.ipul dan bisot di IGO bakery, kesempatan itu gak disia siakan ade untuk menjual pin tersebut. dg. ipul membeli 1 dan om bisot membeli 3 buah. Hari ini laku 1 lagi dari kakak Andiz di sebelah rumah. Wah senangnya ade', hitung-hitung dia dah dapat uang jajan 5 ribu dari usaha membantu dana amal ini. Yah ade' semoga banyak yang beli lagi yah... asal jangan buat mamie jadi bangkrut :D

Tidak ada tanda benarnya Ummi


Sewaktu mamie ada tugas ke Jakarta, pesanan ole-ole yang tidak pernah berhenti diingatkan oleh kakak dan adek adalah baju kaos bola. Makanya waktu di Jakarta mamie sempatkan ke ITC untuk memenuhi pesanan mereka. Memang banyak baju kaos "kw sekian" dari club-club bola dari luar negeri ataupun tim nasional kita.
Beberapa baju timnas yang mamie bawa adalah dengan nama Irfan dan Gonzales dibelakang bajunya. Sewaktu menerima ole-ole tersebut, ade dan kakak sangat gembira hingga ke sekolah pun baju dalamannya adalah baju bola.

Beberapa waktu lalu tiba-tiba adek datang ke mamie dan ngomong, "ummi, ini baju bukan baju yang asli... tidak ada tanda benarnya". Sempat juga mamie bingung maksudnya apa yah? Oh ternyata informasi itu ade peroleh dari kakak Rahmatnya yang memang mendapatkan baju dari omnya yang adalah pemain di club Arema dan tanda benar yang dimaksud itu adalah logo Nike yang kalau emang mau dibeliin keknya mamie harus puasa dulu :D

Friday, January 28, 2011

Minta Libur setiap Jum'at

Pagi-pagi adek sudah buat ulah, ngotot gak mau ke sekolah dengan alasan ada acara malam di Masjid Baruga, dan dia bermaksud untuk membagi2 kan undangan.
Sangat tidak masuk akal untuk alasan tersebut, olehnya mamie tidak mengizinkan dia untuk "libur" hari ini.
Jumat memang biasanya dia agak malas ke sekolah, entah kenapa berbeda dengan kakak yang selalu rajin. Ternyata usut punya usut hari Jumat ada mata pelajaran penjas, pendidikan jasmani.
Dengan alasan itu mamie bertanya ke adek, pelajaran apa yang gak disuka? apakah ada tugas yang gak dikerjakan?
Jawabnya, ada ummi, tahfiz, matematika dan bahasa Indonesia.. Loh! bukannya itu semua mata pelajaran untuk hari Jumat? dia pasti mengada-ada
Setelah "berdebat" tentang pergi tidaknya, tetap saja "titah" sudah turun. HARUS pergi!
Akhirnya dia pergi dengan cemberut. yah sempat nangis sih tapi tetap harus karena alasannya yang gak jelas

Setelah kembali dari sekolah, ditanyain sama abinya. Gimana di sekolah nak? semuanya baik2 saja. Dia tiba2 menangis. dan bilang ... "saya tidak ke masjid untuk sholat Jum'at".
Masya Allah anakku semoga Allah mencintaimu.
Rupanya memang disekolahnya untuk kelas 4 ke atas baru diarahkan ke masjid jika waktunya sholat Jum'at, tetapi kelas 3 kebawah harus tinggal di sekolah.
Rupanya itu alasan kenapa setiap Jum'at dia minta tidak ke sekolah. Segala puji bagi Allah semoga mengaruniakan anak2 ku kecintaan terhadap Allah dan RasulNya. Semoga anak2 ku istiqomah dalam menjalankan amalan2 yang menjamin kesuksesan dunia dan akhirat. Amin.

*yak.. jadinya ada pe-er untuk mamie berbicara dengan gurunya :)

Saturday, December 18, 2010

No more Amdan Cammo :)


Sejak usia 2 tahun adek sudah kehilangan gigi bagian depan karena jatuh, jatuhnya juga tidak enak didengar karena judulnya jatuh di tempat sampah tetangga. :D

Memang saat itu mamie kaget setengah mati, terjatuh dan langsung kehilangan gigi depan sampai ke akar-akarnya.
Kekuatiran mamie adalah jika bakalnya juga ikut mati sehingga tidak ada lagi gigi pengganti.

Usaha beberapa tahun yang lalu adalah pergi ke laboratorium gigi untuk di x-ray agar bisa mengetahui bakal gigi penggantinya masih ada atau tidak.
Usia saat itu kalau tidak salah 5 tahun.

Tahun-tahun berikut mamie masih sangsi karena tidak ada tanda-tanda gigi baru akan muncul.
Alhamdulillah...
di usia 8 tahun ini, bakal gigi tersebut sudah mulai menampakkan dirinya. Dan adek pun tidak bosan-bosannya menengok ke cermin untuk melihat gigi yang lama dinanti-nantikan tersebut

Senang rasanya tidak dipanggil "cammo" (=ompong, mks) lagi, mungkin itu yang ada dalam hati adek
Gak ada lagi panggilan amdan cammo :D

foto milik om daeng nuntung

Friday, August 13, 2010

Berarti abi juga sama :)

Saat sarapan bersama biasanya menjadi ajang diskusi, bermain dan bercanda bahkan bisa jadi ajang kultum dari abi.

Tapi hari itu adek yang tiba2 bertanya, entah apa alasannya.
"Abi, kita suka cewek yg putih?", tanyanya penuh keingin tahuan.
"Iyah nak, makanya abi pilih ummi (gak ada keinginan narsis :p)"
"Kenapa abi?"
"Karena kalau putih kelihatan bersih sementara hitam kelihatan kotor"

"Oooooh, berarti kita juga kotor yah abi"
Tanpa berpikir lagi dengan spontan menjawab ke abinya.

Maka terdiamlah abi yang menyadari dirinya yang hitam legam hihihi

Si ade memang cerdas dalam mengolah data dengan logikanya, ingatannya lumayan dan moodynya sangat dominan.

Semoga smua kelebihan digunakan untuk kebaikan yah nak. :D